Langsung ke konten utama

Jika Tidak dapat Berbicara Baik, Lebih Baik Diam.



"orang yang beriman kepada Allah dan hari kiamat, hendaknya :berkata yang baik. atau (jika tidak bisa) lebih baik diam"(HR.Bukhari)

Sering sekali didapatkan dari lingkungan sosial kita seperti teman sekolah/kampus, rekan kerja, saudara pun yang  membicarakan kejelekan, aib, kekurangan, gosip, masalah, dari orang lain. bahkan, disaat sedang keadaan emosi/marah sering mendapatkan kata terucap yang tidak pantas seperti mengejek, berkata yang tidak sopan, bahkan menyinggung. sehingga dari perkataan itulah yang membuat kadang orang yang mendengarkan tersebut menjadi gelisah, membenci, sakit hati bahkan kepancing emosi. lingkungan sosial yang sering dihadapi seperti inilah yang membuat kita menjadi terpancing akan urusan duniawi yang merusak hati,perasaan,pikiran kita, dan menjerumus ke arah dosa. khususnya yang sering terjadi yaitu di kaum hawa. membudayakan  bergosip ke sesama tetangga, teman segengnya, bahkan teman kantor atau keluarga sendiri. 



ada yang mengatakan kalau "hidup tanpa gosip sama temen itu kurang komplit" atau "gue mah udah biasa omongin orang tuh bikin seneng aja, ada rasa perhatian dikit gitu, jadi banyak tauin karakter orang" atau bahkan bilang" duh ga ada gosip terbaru nih seharian" dari semua kebiasaan inilah yang membuat setiap orang terjerumus ke arah seperti dosa menggunjing, gibah, bahkan fitnah. seperti halnya hadist riwayat muslim:

"Rasulullah saw bersabda:" tahukah kalian apa itu ghibah?", mereka menjawab "Allah dan Rasul-Nya yang lebih tahu". beliau bersabda," yaitu engkau menceritakan tentang saudaramu yang membuatnya tidak suka." lalu ditanyakann kepada beliau," lalu bagaimana apabila pada diri saudara saya itu kenyataannya sebagaimana saya ungkapkan?" maka beliau bersabda " apabila cerita yang engkau katakan itu sesuai dengan kenyataan maka engkau telah meng-Ghibahkan, dan apabila ternyata tidak sesuai dengan kenyataan dirinya maka engkau telah berdusta atas namanya." (HR. Muslim. 4/2001. Dinukil dari Nashihatii lin Nisaa', hal.26).

maka dari itu, mari merubah sikap kita dari sekarang. lebih banyak diam lebih baik, daripada gosip, menggunjing, menceritakan aib, masalah orang lain, dan bahkan mengejeknya. walaupun benar dari kenyataan bahwa dia memiliki kekurangan dari sikap, sifat, tingkah laku, fisik,psikis seseorang itu, tapi kita sebagai manusia hanya bisa menerima apa adanya dan tidak perlu menceritakannya kepada orang lain. karena itu adalah makhluk ciptaan Allah swt, dan kita sebagai sesama manusia harus saling menutupi kekurangan  diri sendiri bahkan orang lain. mulailah dari diri sendiri, Karena hanya kita dan Allah swt yang tau kekurangan diri kita dan maka dari itu kita diajarkan untuk diam. bayangkan, apabila Allah swt dapat berbicara didepan orang lain dan menceritakan kekurangan dan aib mu? apakah sanggup menutupi malu? disitulah kita diajarkan dan di amanatkan agar kita diam. lebih baik berbicara yang bermanfaat seperti rencana masa depan, ilmu pengetahuan, teknologi, penemuan, buku, film, yang menyenangkan dan tidak menjerumus ke hal mengkomentarkan aib orang lain. lebih baik sendiri tidak memiliki teman, daripada memiliki teman tetapi hanya membicarakan hal yang tidak baik,bergosip, menceritakan aib orang lain, kekurangan dan mengkomentari hal yang dilakukan orang lain yang menjerumus ke arah dosa.

biasanya, orang yang melakukan gibah terhadap kita dan kita tidak sengaja mendengarkan omongan mereka yang kita tidak sukai karena menceritakan kekurangan kita, kita merasa kecewa dan marah. sehingga, terlontarlah kata yang tidak baik seperti membalas menyinggung perkataan, mengumbar aib dirinya, emosi bahkan mengejek. disinilah ujian kita untuk memperbaiki niat kita agar kita tetap dalam lindungan Allah swt, sehingga kita harus tetap sabar dan tetap membersihkan hati kita dari buruk sangka, amarah dan kekecewaan. kita tidak perlu membalas perkataan yang dilakukan orang lain terhadap kita, tetapi kita hanya melakukan sabar,jangan terpancing pembicaraan mereka, dan berlindung kepada Allah swt supaya hati tetap tenang. daripada kita mendapatkan dosa karena terpancing perkataannya, lebih baik diam dan sabar.   


maka dari itu, kita sebagai manusia yang memiliki hati yang sangat luas dan lembut, Allah swt mengajarkan kita dengan menjaganya dengan hati yang lapang dan lembut. dari setiap gunjingan/gosip baik yang berbicara maupun yang mendengarkan sama-sama haram dan membuat dosa. karena orang yang mendengarkan adalah berarti bersekutu dengan orang yang melakukannya dan menjadi salah satu orag yang mengolok-olok. mungkin saya juga termasuk salah satu orang yang telah membicarakan kejelekan orang lain, sehingga perlu banyak pembelajaran karena tanpa sadar kita telah mengikut lingkungan yang membicarakan hal yang tidak bermanfaat. maka apabila kita terjerumus ke arah yang tidak baik ini maka kita harus menjauh, bertobat dan meminta maaf kepada orang yang digunjing agar tidak ada salah faham dan rasa silaturahmi berkurang. seperti inilah setiap orang tidakmengenal kekuragan sendiri , yang bahkan mungkin diantara lain yang sering menceritakan aib orang lain yang bahkan aib kita lebih besar dari pada orang yang kita umbar aibnya. lebih banyak kesalahan diri kita daripada kesalahan orang lain. 
https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEh6X1DLhww-MQlJ6eFZATY7RWx-Fe6-BtSuBAg4FiO4uNA8V_yZXhSj2ZfCRuNBOEOpYG9K1fQ1JT6eglers8B4lERJ1S9AzIdwUnJLk3bsuLFu2jAOx0EsjxJ4aE0DCg_jXf1Vn_BHYWM/s1600/images.jpg

disinilah kekurangan kita, kita kurang berintropeksi diri sendiri. lebih perhatian kekurangan orang lain daripada kekurangan diri sendiri. kita lebih terperdaya dengan kelebihan, keistimewaan yang belum tentu baik dimata orang lain. bahkan kita menganggap bahwa orang lain lebih buruk daripada diri sendiri, padahal belum tentu orang lain memiliki keburukan lebih banyak daripada diri sendiri. maka dari sekarang marilah kita berintropeksi diri, mengevaluasi diri sendiri kekuragan diri apa yang kita miliki dan tutupilah aib diri sendiri maupun orang lain.dan dari yang kita mengetahui kekurangan diri ini maka kita bisa memperbaiki kekurangan yang kita miliki degan berpikir merencanakan kegiatan untuk melatih diri sendiri, dan tidak membicarakan bahkan memikirkan kekurangan orang lain.karena, kekurangan kita saja masih banyak yang mesti dibenahi, dan hanya kitalah yang dapat membenahi diri menjadi lebih baik lagi.untuk kekurangan orang lain yah biarka saja dan terima mereka apa adanya, kita tidak bisa berbuat sesuatu untuk menuntut merubah kekurangan orang lain kalau bukan dari diri mereka sendiri.


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgn0XRcwSoE9MoHM2xCMiPoErDmUFzJVLrn8R8yJRd2u1-P-lpwTbCwgdpQIDGBdj_H7SL3Dkday-KBma5hknT6qjsQOOIV2tXQWiCbcLuKYc8jT82Bbj6eWt60vNVND57U3nWlZb8g0SA/s1600/images+%25281%2529.jpg
jadi,mulai sekarang ayo kita merubah pola pikir kitaa untuk merubah kekurangan diri ini menjadi lebih baik lagi. membenahi diri sendiri itu perlu proses dan waktu yang cukup lama sehingga kita perlu banyak kegiatan yang dilakukan dengan cara kegiatan yang positif dan tetap belajar dalam segala hal. misalkan, saya kurang dalam skill berbahasa inggris. sehingga, saya mesti belajar bahasa inggris mulai dari sekarang. saya selalu membaca buku, belajar dan berbicara kepada teman atau orang yang bisa berbahasa inggris untuk melatih berbicara bahasa inggris. jadi, lebih baik berbicara dan berpikir untuk kepentingan diri sendiri. untuk memperbaiki diri sendiri cintai dirisendiri dan membawa manfaat untuk diri sendiri. dan bahkan orang lain seperti berbicara mengenai pendidikan, pengetahuan, memberikan manfaat dengan cara mengajar anak sekolah, penyuluhan masyarakat dan ceramah agama islam. disini kita dilatih untuk memiliki pikiran yang matang dan tidak memberikan hal negatif bagi setiap orang. khususnya untuk orang yang berada di sekitar kita. ingat! apabila berbicara,mendengarkan dan berpikir yang bukan urusan kita atau kekurangan orang lain, lebih baik menjauh daripada mendapatkan dosa dan tidak bermanfaat. buang-buang waktu hidup kita, ya ga? kalaupun membicarakan dan mendengarkan kejelekan orang lain itu akan pola pikir kita tetap ditempat dan tidak berpikir maju. maka dari itu, mulai sekarang ayo kita merubah pola pikir kita untuk merencakan hal-hal yang berguna untuk menunjang  mutu masa depan lebih baik.
so, mau pilih yang mana? orang sukses atau orang yang ga sukses? 
the choice is in your hands!



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pasukan Bijak Sampah Blusukan! Bank Sampah Selaras Hijau Mandiri

Tgl 14 mei 2016, pukul 10.15 WIB Waste4change dan pasukan bijak sampah melaksanakan blusukan #3 yaitu observasi dan wawancara mendalam seputar   Bank sampah yang ada di daerah DKI Jakarta. Blusukan kali ini terbagi menjadi 4 kelompok, salah satu dari kelompok tersebut mengunjungi Bank Sampah Hijau selaras mandiri. Pewawancara dari waste4change ada kak Martin dan dari Komunitas Pasukan Bijak Sampah ada kak Dina, Galih, Safira yang akan mewawancarai ibu Esti Sumarwati selaku manajemen serta para nasabah dari Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri.             Bank sampah hijau selaras mandiri Didirikan pada 1 juni tahun 2013 berdirilah bangunan Bank Sampah Hijau Selaras Mandiri disingkat HSM dan diresmikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Bpk. DR.H. DAHLAN ISKAN tanggal 10 November 2013 , alamat lengkap di jl. Kompleks angkasa pura,RT/RW 14/06   kelurahan kebon kosong, kecamatan kemayoran, Jakarta Pusat. Bank Sampah Selaras Hijau Mandiri beroperasi setiap hari seni

Malaikat Izroil

Bagaimana Wujud Malaikat Maut ??? Malaikat Izroil. Sebelum tiba waktunya, rasanya sangat sulit untuk mengetahui wujud malaikat maut ini. Namun, Rasulullah SAW telah memberikan bocoran kepada umat Islam semuanya agar mereka emnjadi makin bertakwa kepada Allah SWT. Kisahnya. Nantinya, pada saat Malaikat Maut menjumpai manusia, dia menampakkan diri dengan wujud yang berbeda-beda tergantung dari amal perbuatan manusia itu selama hidup di dunia. Bagi mereka yang banyak mengerjakan amal shaleh, maka malaikat maut akan datang denagn wujud yang bagus. Sedangkan sebaliknya, bagi orang kafir, malaikat maut akan datang dengan wujud yang sangat menyeramkan. Untuk mengetahui wujud dari malaikat maut,kita tengok hadits yang telah diriwayatkan oleh paman Nabi sendiri, Ibnu Abbas ra. Malaikat Maut berwujud Buruk Rupa. Dikisahkan ketika Nabi Ibrahim as meminta kepada Malaikat maut untuk memperlihatkan caranya mencabut nyawa seorang mukmin. Nabi Ibrahim berkata, "Dapatkah engka